Deterjen laundry hypoallergenic dibuat untuk mengurangi kemampuan mengiritasi kulit yang lebih sensitif. Deterjen hypoallergenic khas tidak mengandung bahan deterjen kuat dan justru menggunakan bahan aktif yang lebih alami serta lebih ramah lingkungan. Bahan deterjen mencakup surfaktan yang dapat terurai hayati, bahan aktif, hingga bahan alami, dan banyak bahan aktif ramah lingkungan ini tidak meninggalkan sisa sterilisasi berbahaya. Banyak merek tepercaya saat ini memiliki fitur semacam ini. Deterjen seperti ini tidak hanya harus membersihkan pakaian secara efektif, tetapi juga harus lembut. Karena itulah pengujian awal hypoallergenic sangat dianjurkan.
Pengujian plester kulit memberikan cara tercepat untuk memeriksa reaksi alergi. Oleskan sedikit sampel deterjen yang telah diencerkan ke bagian dalam lengan bawah atau di belakang telinga. Area-area ini memiliki kulit yang sangat tipis dan sensitif. Usapkan secara perlahan dan biarkan mengering secara alami, lalu diamkan selama 24-48 jam. Periksa area tersebut secara berkala untuk melihat tanda-tanda kemerahan, gatal, bengkak, atau ruam. Jika Anda tidak mengamati adanya reaksi, kemungkinan besar deterjen tersebut aman digunakan pada kulit Anda. Tes ini mencegah risiko iritasi luas pada seluruh tubuh akibat penggunaan deterjen yang tidak cocok dengan kulit Anda pada seluruh cucian.

Periksa dengan cermat kain Anda dengan mengoleskan deterjen baru pada bagian kecil. Cukup satu tetes saja. Uji pada area kecil di bagian jahitan dalam pakaian atau sudut handuk. Gosok/pijat deterjen selama sekitar 10-15 detik dan biarkan sebentar. Bilas kain tersebut, lalu periksa adanya perubahan. Deterjen tidak boleh meninggalkan residu yang lengket atau kental. Selain itu, tampilan dan tekstur kain seharusnya tidak berubah. Deterjen harus terbilas sempurna dan tidak mengubah warna atau tekstur kain. Ini merupakan latihan yang baik untuk memastikan deterjen baru cocok untuk pakaian Anda, serta menjadi uji coba yang baik untuk deterjen lama Anda.
Deterjen pencuci dapat meninggalkan residu pada pakaian yang dapat menyebabkan iritasi kulit seiring waktu. Anda bisa mencuci muatan kecil bahan dasar seperti handuk dan melihat apakah deterjen menumpuk saat Anda terus-menerus mencuci lebih banyak pakaian. Setelah mencuci dan membilas tambahan, periksa apakah kain terasa lembut. Jika kain terasa agak tipis dan memiliki sensasi berminyak, kaku, atau lengket, kemungkinan Anda menggunakan deterjen dalam jumlah berlebih, dan mungkin sudah waktunya untuk menyesuaikan dosisnya atau memilih formula lain.
Hipoalergenik tidak berarti tidak memiliki kemampuan membersihkan. Ambil kain yang kotor dan uji apakah deterjen hipoalergenik tersebut mampu membersihkannya. Setelah selesai mencuci, periksa apakah noda telah terangkat. Deterjen hipoalergenik harus mampu membersihkan kain dengan baik, sekaligus bebas dari zat-zat yang menyebabkan iritasi kulit.
Ingatlah untuk menyeimbangkan aspek lingkungan dan keamanan saat menilai kompatibilitas deterjen terhadap kulit. Periksa apakah produk ramah lingkungan dan memiliki formula yang dapat terurai secara hayati, karena hal ini lebih baik bagi lingkungan. Periksa apakah deterjen aman digunakan untuk pakaian bayi, serta barang-barang sensitif lainnya, dan jika deterjen tersebut multiguna, periksa apakah aman untuk buah atau sayuran. Hal-hal ini berkontribusi terhadap nilai deterjen dan membuat uji coba sebelum penggunaan menjadi lebih lengkap serta selaras dengan keberlanjutan komersial dan lingkungan.